Kehilangan Uang, Menemukan Diri

Saya dulu mengira kemenangan berarti mendapatkan hadiah—cahaya kilat mesin slot yang berdecak seperti daun emas di musim gugur. Tapi setelah bertahun sendirian di apartemen Manhattan, bersama kucing yang berbaring di sampingku, saya berhenti mengejar kemenangan berikutnya. Saya mulai mendengarkan. Pohon Emas tidak berteriak tentang peluangnya—Ia bisikannya—di bawah cahaya bulan. Setiap angka yang dipilih bukanlah permainan; itu adalah pertanyaan dalam keheningan: ‘Apa kamu akan tetap?’ Saya mainkan ‘Green Haven’ selama berbulan—bukan karena saya ingin uang, tapi karena ritmenya selaras dengan diriku. Taruhan lima dolar pukul 10 malam, tanpa layar menyala. Hanya bisikan daun digital. Tanpa kerumunan. Hanya ketenangan. Saat saya kalah lagi? Saya tidak marah atau muat ulang. Saya berjalan melalui hutan sebaliknya. ‘Raja Pohon’ tidak memberi saya koin—ia mengembalikan ketenanganku. Sekarang, saat pemain baru bertanya bagaimana menang—Ia tak bilang untuk mengejar jackpot. Saya katakan: duduklah. Biarkan daun jatuh di mana ia ingin jatuh. Biarkan kerugianmu menjadi kompasmu. Ini bukan perjudian. Ini tumbuh.